Jurnal Pengaruh Etika Profesi Akuntansi Terhadap Kinerja
Perusahaan
Kelompok : Bodrex
Nama : Luqman Wicaksono
Kelas : 4EB13
Judul : Pengaruh Independensi,
Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan
Kerja Auditor pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali
Penulis : Putu Septiani Futri dan Gede
Juliarsa
ABSTRAK
Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh independensi, profesionalisme, tingkat
pendidikan, etika profesi, pengalaman, dan kepuasan kerja auditor terhadap
kualitas audit di Kantor Akuntan Publik di Bali. Penelitian ini menggunakan
data sekunder berupa daftar nama Kantor Akuntan Publik dan data primer berupa
jawaban-jawaban responden dari pengumpulan data kuesioner. Penelitian ini
menggunakan metode simple random sampling dalam penentuan sampel dan ada
36 sampel yang memenuhi kriteria. Penelitian ini menggunakan analisis regresi
linear berganda untuk teknik analisis datanya, dimana hasil penelitian
menunjukkan variabel independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan, etika
profesi, pengalaman, dan kepuasan kerja auditor berpengaruh secara simultan
terhadap kualitas audit. Secara parsial hanya tingkat pendidikan dan etika
profesi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Kata kunci: independensi,
profesionalisme, tingkat pendidikan, etika profesi, pengalaman, dan kepuasan
kerja auditor
ABSTRACT
The
purpose of this study was to determine the effect of independence ,
professionalism , level of education , professional ethics , experience , and
job satisfaction of auditors on audit quality in the public accounting firm in
Bali . The data used in this study are secondary data from a list of names
public accounting firm and the primary data in the form of a respondent's
answers from questionnaire data collection . This study used a simple random
sampling method in the determination of the sample and there were 36 samples
that meet the criteria . This study used multiple linear regression analysis
for the data analysis technique , in which the results showed variable independence
, professionalism , level of education , professional ethics , experience , and
job satisfaction simultaneously affect auditors on audit quality . Partially,
only the level of education and professional ethics have a significant effect
on audit quality .
Keywords : independence
, professionalism , level of education , professional ethics , experience , and
job satisfaction of auditors
PENDAHULUAN
Laporan
keuangan adalah ringkasan dari proses pencatatan atas transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun berjalan. Laporan keuangan berdasarkan
prinsip akuntansi yang diterima umum (Standar Akuntansi Keuangan), yang
diterapkan secara konsisten dan tidak mengandung kesalahan yang material (besar
atau immaterial) adalah laporan keuangan yang wajar.
Pihak
internal perusahaan yaitu manajemen dan semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan perusahaan. Manajemen memerlukan informasi keungan untuk mengetahui
kondisi keuangan perusahaan, pengambilan keputusan, dan memudahkan dalam
mengelola perusahaan. Pihak eksternal perusahaan meliputi: kreditor, calon
kreditor, investor, calon investor, kantor pajak, pihak-pihak lain yang tidak
terlibat langsung dalam kegiatan perusahaan tetapi memiliki kepentingan dalam
perusahaan agar mengetahui kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.
Manajemen harus membuat sistem pengandalian intern, untuk mengecek
ketelitian serta kebenaran data-data akuntansi yang digunakan, agar perusahaan
dapat bersaing dan bahkan mampu meningkatkan mutunya. Pengendalian intern merupakan
pengawasan terhadap kualitas kinerja stafnya. Misalnya usaha manajemen dalam
mencegah terjadinya kecurangan atau penggelapan dana terhadap kekayaan
perusahaan. Terjadinya praktek kecurangan yang dilakukan oleh karyawan pada
satu atau bagian dalam organisasi, maka dari itu manajemen harus mengajukan
permohonan audit atas laporan keuangan. Ada dua karakteristik terpenting yang
harus ada dalam laporan keuangan menurut FASB yakni relevan (relevance)
dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut sulit
diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa akuntan publik. Jasa
dari para akuntan yang bekerja di suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) atau para
auditor eksternal sangat dibutuhkan sebagai jaminan laporan keuangan tersebut
memang relevan serta dapat meningkatkan kepercayaan pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan. Akuntan Publik adalah profesi yang memberikan pelayanan
bagi masyarakat umum, khususnya di bidang audit atas laporan keuangan. Audit
ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan informasi
seprti, investor, kreditor, calon kreditor dan lembaga pemerintah (Boyton &
Kell, 2006:16 dalam Suseno 2013)
Jasa yang diberikan oleh kantor akuntan publik yaitu dalam bidang
auditing, dan tipe penugasan atestasi lain. Tugas akuntan publik yang lain
adalah memeriksa laporan keuangan dan bertanggung jawab atas opini yang
diberikan atas kewajaran laporan keuangan sehingga bisa digunakan sebagai
landasan dalam pengambilan keputusan.
Besarnya kepercayaan
pengguna laporan keuangan pada Akuntan Publik ini mengharuskan akuntan publik
memperhatikan kualitas auditnya. Ironisnya, kepercayaan yang besar dari pemakai
laporan keuangan kepada akuntan publik seringkali diciderai dengan banyaknya
skandal , misalnya saja pada akhir tahun 2001 sebuah perusahaan terkemuka di
dunia yang mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai yaitu Enron
Corporation akhirnya bangkrut. Kebangkrutan Enron dianggap sebagai akibat
dari kesalahan Akuntan Publik yang tidak dapat mendeteksi kecurangan yang
dilakukan oleh manajemen Enron. Dalam kontekstersebut, memunculkan pertanyaan
apakah kecurangan yang dilakukan oleh manajemen. Apabila auditor melakukan hal
tersebut maka dapat dipastikan bahwa seberapa bagusnya opini yang diberikan
oleh auditor tidak akan berpengaruh terhadap risiko yang dihadapi oleh investor
dan kreditor.
Independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan, etika profesi,
pengalaman, dan kepuasan kerja auditor menjadi hal yang penting dalam
pelaksanaan fungsi pemeriksaan karena selain mematangkan pertimbangan dalam
penyusunan laporan hasil pemeriksaan, juga untuk mencapai harapan yakni kinerja
yang berkualitas.Independensi berarti sikap mental yang tidak mudah
dipengaruhi. Sebagai seorang Akuntan Publik tidak dibenarkan untuk terpengaruh
oleh kepentingan siapapun baik manajemen maupun pemilik perusahaan dalam
menjalankan tugasnya. Akuntan publik harus bebas intervensi utamanya dari kepentingan-kepentingan
yang menginginkan tidak ada hasil audit yang merugikan pihak yang
berkepentingan.
Profesionalisme juga menjadi syarat utama sebagai auditor. Menurut
Baotham (2007) profesionalisme auditor mengacu pada kemampuan dan perilaku
profesional. Kemampuan didefinisikan sebagai pengerahuan, pengalaman, kemampuan
beradaptasi, kemampuan teknis, dan kemampuan teknologi, dan memungkinkan
perilaku profesional auditor untuk mencakup faktor-faktor tambahan seperti
transparansi dan tanggung jawab, hal ini sangat penting untuk memastikan
kepercayaan publik.
Tingkat pendidikan
juga sangat diperlukan dalam menentukan kualitas audit. Semakin banyak
pengatahuan yang didapat maka akan memudahkanauditor dalam memecahkan masalah
dalam melaksanakan tugas audit. Menurut Gorda (2004) dalam Laksmi (2010:21),
pendidikan adalah kegiatan untuk meperbaiki dan mengembangkan sumber daya
manusia dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengertian tentang pengetahuan
umum dan pengetahuan ekonomi termasuk didalamnya peningkatan pengetahuan teori
dan ketrampilan dalam upaya memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan.
Etika profesi juga salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
audit. Kode etik juga sangat diperlukan karena dalam kode etik mengatur
perilaku akuntan publik menjalankan praktik. Abdul Halim (2008: 29)
mengungkapkan etika profesional meliputi sikap para anggota profesi agar
idealistis, praktis dan realistis.
Robyn dan Peter (2008) menemukan bahwa tugas berbasis pengalaman
yang diperoleh dapat meningkatkan kinerja seseorang dalam melaksanakan tugas.
Semakin lama pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang auditor akan
menghasilkan kualitas audit lebih baik ( Rahmatika, 2011).
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas audit adalah kepuasan kerja
auditor. Robins (2008:40) dalam Sarita (2013) mendefinisikan kepuasan kerja
ialah suatu rasa positif seseorang atas karakteristiknya yang dievaluasi. Maka
dari itu bila seorang auditor memiliki kepuasan kerja yang bagus, akan mampu
bekerja lebih baik sehingga menghasilkan kualitas audit yang baik juga.
Kualitas audit dapat
membangun kredibilitas informasi dan kualitas informasi pelaporan keuangan yang
juga membantu pengguna memiliki informasi yang berguna (Hoffman, Joe dkk., 2003
dalam Chanawongse, 2011). Terutama, kesempatan mempromosikan peningkatan yang
signifikan dalam auditor profesional dengan terus belajar yang akan memperkuat
kualitas audit karena konsep pembelajaran yang berkelanjutan telah menjadi
penting yang menempatkan prioritas pada melihat, mengadaptasi dan belajar dari
perubahan.
Shingga menurut latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh independensi, profesionalisme,
tingkat pendidikan, etika profesi, pengalaman, dan kepuasan kerja auditor
terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali?”
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
berada di Propinsi Bali yang merupakan anggota Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI). Sampel diambil dari 9 KAP yang terdapat di Bali.
Objek penelitian ini adalah pengaruh independensi,
profesionalisme, tingkat pendidikan, etika profesi, pengalaman, dan kepuasan
kerja auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali.
Definisi operasional
dibentuk dengan cara mencari indikator empiris konsep. Seluruh variabel dalam
penelitian ini diukur dengan skala Likert dengan 4 point. Dimana semakin
mengarah ke point 1 maupun point 4 dapat ditentukan bahwa variabel tersebut
berpengaruh atau tidak dalam menentukan kualitas audit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 2
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan untuk mencari
informasi mengenai variabel independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan,
etika profesi, pengalaman, kepuasan kerja dan kualitas audit dinyatakan Valid.
Hal ini terlihat dari nilai rhitung > rtabel. Indikator lainnya yang dapat
memberikan informasi adalah nilai probabilitas korelasi yaitu 0,000 artinya
nilai tersebut < 0,05, sehingga variabel independensi profesionalisme,
tingkat pendidikan, etika profesi, pengalaman, kepuasan kerja dan kualitas
audit dinyatakan valid.
Berdasarkan Tabel 2.
terlihat bahwa seluruh instrumen atau butir pertanyaan dalam variabel reliabel.
Hal ini terlihat dari seluruh croanbach’s alpha dari masing-masing
variabel nilainya melebihi kriteria yang dipersyaratkan yaitu 0,60.
Hasil pengujian asumsi
klasik pada Tabel 3. menunjukkan bahwa model pengujian telah terbebas dari
masalah normalitas data,multikoliniearitas, dan heteroskedastisitas
Pengaruh Independensi pada Kualitas audit
Setelah dilakukan
pengujian didapatkan hasil bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit di Kantor Akuntan Publik di Bali yang terlihat dari tingkat
signifikansi (0,079)>α (0,05). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian Ardani (2010), Saripudin (2012), dan Wulandari (2012). Namun ada
penelitian yang mendukung hasil penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan
Permatasari(2011), Wahyuni (2013) yang menunjukkan bahwa independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Independensi auditor adalah landasan dari
profesi akuntan publik. Penurunan atau kurangnya independensi auditor adalah
sebuah ancaman, dimana akan menyebabkan banyak perusahaan runtuh dan skandal
korporasi di seluruh dunia. Tanpa independensi kualitas audit dan tugas deteksi
audit akan dipertanyakan, Mansouri dkk. (2009) Keadaan seringkali mengganggu
independensi auditor, karena ia dibayar klien atas jasanya, sebagai penjual
jasa, auditor cenderung memenuhi keinginan klien (Ling Lin, 2012). Persaingan
antar Kantor Akuntan Publik bisa jadi pemicu kurangnya independensi auditor,
sehingga auditor rentan mengikuti kemauan dari klien agar tidak kehilangan
pendapatannya.
Pengaruh Tingkat Pendidikan pada Kualitas Audit
Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil bahwa tingkat
pendidikan terbukti berpengaruh positif terhadap kualitas audit pada Kantor
Akuntan Publik di Bali terlihat dari tingkat signifikansi (0,005)<α (0,05).
Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat pendidikan auditor maka semakin
tinggi pula pengaruhnya terhadap kualitas audit seorang auditor. Hal ini
memberikan suatu gambaran dimana tingkat pendidikan yang dimiliki seorang
auditor akan meningkatkan kualitasnya, karena dengan jenjang pendidikan yang
tinggi, hal ini berkecendrungan kuat akan meningkatkan wawasan serta kemampuan
seorang auditor untuk memegang tanggung jawab serta meningkatkan perannya dalam
menjalankan tugasnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi pula tentunya akses
informasi yang dimilikinya menjadi lebih banyak sehingga kompetensi dalam
menjalankan tugas akan semakin meningkat dan hal itu akan berdampak pada
peningkatan kualitasnya. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
Anggraini, Rani, dan Lismawati (2013), yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan
berpengaruh pada kualitas audit.
Pengaruh Etika Profesi pada Kualitas Audit
Setelah dilakukan
pengujian didapatkan hasil bahwa etika profesi berpengaruh positif terhadap
kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali terlihat dari tingkat
signifikansi (0,008)<α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
etika profesi auditor maka semakin baik pula kualitas audit pada Kantor Akuntan
Publik di Bali. Hasil penelitian ini mendukung penelitian oleh Rahma (2012) dan
Wahyuni (2013), yang menyatakan bahwa etika profesi
Pengaruh Profesionalisme pada Kualitas Audit
Setelah dilakukan
pengujian didapatkan hasil bahwa profesionalisme tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali terlihat dari tingkat signifikansi
(0,057)> α (0,05). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Wulandari (2012). Namun ada penelitian yang mendukung hasil penelitian ini
yaitu penelitian yang dilakukan Faisal dkk. (2012) yang menyatakan bahwa
profesionalisme tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Untuk meningkatkan
kualitas audit, seorang auditor dituntut agar bertindak profesional dalam
melakukan pemeriksaan. Auditor yang profesional akan lebih baik dalam
menghasilkam audit yang dibutuhkan dan berdampak pada peningkatan kualitas
audit. Adanya peningkatan kualitas audit auditor maka meningkat pula
kepercayaan pihak yang membutuhkan jasa profesional. Dengan demikian
profesionalisme perlu ditingkatkan, karena sangat penting dalam melakukan
pemeriksaan sehingga akan memberikan pengaruh pada kualitas audit auditor.
Harapan masyarakat terhadap tuntutan transparasi dan akuntabilitas akan
terpenuhi jika auditor dapat menjalankan profesionalisme dengan baik sehingga
masyarakat dapat menilai kualitas audit. berpengaruh pada kualitas audit.
Dengan menjunjung tinggi etika profesi diharapkan tidak terjadi kecurangan
diantara para auditor, sehingga dapat memberikan pendapat auditan yang
benar-benar sesuai dengan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
Jadi, dalam menjalankan pekerjaannya, seorang auditor dituntut untuk mematuhi
Etika Profesi yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal
ini dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan diantara para akuntan yang
menjurus pada sikap curang. Dengan diterapkannya etika profesi diharapkan
seorang auditor dapat memberikan pendapat yang sesuai dengan laporan keuangan
yang diterbitkan oleh perusahaan. Jadi, semakin tinggi Etika Profesi dijunjung
oleh auditor, maka kualitas audit juga akan semakin bagus.
Pengaruh Pengalaman pada Kualitas
Audit
Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil bahwa pengalaman
tidak berpengaruh positif terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di
Bali terlihat dari tingkat signifikansi (0,066)>α (0,05). Hasil penelitian
ini di dukung oleh penelitian Badjuri (2011) dan Septiari (2013). Hal ini
menunjukkan semakin rendah pengalaman auditor maka semakin rendah pula kualitas
audit auditor tersebut.
Adapun faktor yang
menyebabkan kurangnya pengalaman pada auditor adalah, kurang lamanya bekerja
pada Kantor Akuntan Publik, dalam hal ini adalah audit junior, dan selain itu
kurangnya kompleksitas tugas yang dihadapi auditor, semakin sering auditor
menghadapi tugas yang kompleks maka semakin bertambah pengalaman dan
pengetahuannya. Begitu juga dengan risiko audit yang dihadapi oleh seorang
auditor juga akan dipengaruhi oleh pengalaman dari auditor tersebut. Auditor
akan berusaha untuk memperoleh bukti-bukti yang diperlukan untuk mendukung judgment
tersebut. Dalam melaksanakan tugas auditnya seorang auditor dituntut untuk
membuat suatu judgment yang maksimal. Untuk itu auditor akan berusaha
untuk melaksanakan tugasnya tersebut dengan segala kemampuannya dan berusaha
untuk mengindari risiko yang mungkin akan timbul dari judgment yang
dibuatnya tersebut.
Pengaruh Kepuasan Kerja Auditor
pada Kualitas Audit
Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali
terlihat dari tingkat signifikansi (0,033)<α (0,05). Hasil penelitian ini
sama dengan penelitian Gautama dkk. (2010), Widyasari (2010). Respon seseorang
meliputi respon terhadap komunikasi organisasi, supervisor, kompensasi,
promosi, teman sekerja, kebijaksanaan organisasi dan hubungan interpersonal
dalam organisasi.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka simpulan penelitian adalah:
1.
Independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit.
2.
Profesionalisme tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit.
3.
Tingkat pendidikan
profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
4.
Etika profesi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit.
5.
Pengalaman berpengaruh tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit
6.
Kepuasan kerja auditor
berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
Saran
Berdasarkan
hasil penelitian di atas, saran yang dapat diajukan ialah sebagai berikut :
Dengan tidak terbuktinya independensi,
profesionalisme, pengalaman, dan kepuasan kerja auditor pada kualitas audit
pada Kantor Akuntan Publik di Bali, maka penelitian ini diharapkan mampu
memberikan masukan kepada pihak Kantor Akuntan Publik dalam menilai kualitas
audit dan lebih meningkatkan independensi, profesionalisme auditor, selain itu
memberikan auditor junior kesempatan lebih banyak dalam menjalankan profesinya
dan Kantor Akuntan Publik memberikan penghargaan pada auditor-auditor yang
sudah bekerja dengan baik, sehingga auditor memiliki kepuasan kerja dalam
melaksankan tugasnya.
Keterbatasan
penelitian ini, yaitu penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data
melalui kuesioner sehingga data yang diperoleh berdasarkan persepsi responden
saja, maka penelitian selanjutanya dapat dilengkapi dengan melakukan observasi
yang lebih mendalam. Dari hasil uji koefisien determinasi (adjust R square)
penelitian ini variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 9,1%
sehingga masih ada variabel-variabel bebas lain yang perlu diindentifikasi
untuk menjelaskan kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali.
REFERENSI
Ardani, Lilis. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi,
Akuntabilitas, dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Dalam Majalah Ekonomi
Tahun XX.
Badjuri, Achmat. (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Kualitas Audit Auditor Independen pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa
Tengah. Dinamika Keuangan dan Perbankan. 3(2) (Nov) h: 183-197.
Baotham, Sumintorn. 2007. The Impact of Proffesional Knowledge
and Personal Ethics on Audit Quality. International Academy Bisnis &
Ekonomi.
Chanawongse, Kasom., Poonpol, Parnsiri., Poonpool, Nuttavong.
2011. The Effect of Auditor Professional on Audit Quality: An Empirical
Study of Certified Public Accountants (CPAs) in Thailand. International
Academy Bisnis & Ekonomi.
Faizal, Hardiyah, M. Rizal Yahya. 2012. Pengaruh Kompetensi,
Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Dengan Kecerdasan
Emosional Sebagai Variabel Moderasi (Survei pada Kantor Akuntan Publik di
Indonesia). Dalam Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh.
Friska, Novanda. 2012. Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika
Profesi, dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Gautama, Ibnu dan Muhammad Arfan. 2010. Pengaruh Kepuasan Kerja,
Profesionalisme, dan Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Auditor. Dalam
Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 3(2) Juli: pp: 195-205
Halim, Abdul. 2008. Auditing I (Dasar-Dasar Audit Laporan
Keuangan), Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Jena Sarita, Dian Agustia. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Situasional, Motivasi Kerja, Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja
dan Prestasi Kerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi 12.
Laksmi Dewi, GAA.
2010. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan Kerja, Pengalaman Kerja, dan
Profesionalisme Petugas Pemeriksa Pajak Pada Penyelesaian Pemeriksaan Pajak di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama se-Bali. Skripsi. Jurusan Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.
Lin, Ling. 2012. Auditor Independence and Audit Quality : A
Literature Review. University of Massachusetts Darmouth.
Mansouri, Ali., Reza Pirayesh, dan Mahdi Salehi. 2009. Audit
Competence and Audit Quality: Case ini Emerging Economy. International
Journal of Business and Management. Vol. 4 No. 2..
Permatasari, Carolina Tri. 2011. Pengaruh Faktor Keahlian dan
Independensi Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota
Semarang. Thesis. Jurusan Akuntansi pada Universitas Negeri Semarang.
Rahma, Ferdigita. 2012. Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi,
Tingkat Pendidikan, Independensi Auditor, Pengalaman Kerja dan Budaya Kerja
Auditor Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Bali. Skripsi.
Universitas Udayana.
Rahmatika, Annisa. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Kompetensi dan Integritas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor
Akuntan Publik Di Kepulauan Riau, Sumatra Barat dan Riau). Jurnal. Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Riau.
Rahadyan Probo T. dan Andi Kartika. 2008. Prngaruh Komitmen
Organisasional Dan Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Dengan Motivasi
Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di
Semarang). Dalam Jurnal Bisnis & Ekonomi (JBE), (Maret): h: 80-90.
Robyn A. Monorey dan Peter. 2008. Industry Versus Task Based
Experience Auditor Performance. Disampaikan pada Accounting and Finance
Association of Australia and New Zealand Conference, Australia.
Saripudin, Netty Herawaty, dan Rahayu. 2012. Pengaruh
Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, dan Akuntabilitas
Terhadap Kualitas Audit (Survei Terhadap Auditor Kantor Akuntan Publik di Jambi
dan Palembang). Dalam e-Jurnal Binar Akuntansi, 1 (1) (September).
Septiari, I.A. Angge, dan Edy Sujana. 2013. Pengaruh Kompetensi
dan Independensi Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada 5 Kantor
Inspektorat Provinsi Bali). Jurnal Ilmiah Akuntansi S1 1(1). Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha.
Sirait, Agusta
Arisanti. 2011. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Pada Kualitas Audit (Studi
Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Bali). Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana.
Suseno,Novie Susanti.2013. Literature Review The Effect Of
Independence, Size, Of Public Accountant Office Toward Audit Quality And Its
Impact On Public Accountant Office Reputation. Journal of Applied Sciences
Research. 9(1) h: 62-66
Wahyuni, Rizki. 2013. Pengaruh Independensi, Kompetensi,
Profesionalisme, dan Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi
Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan). Skripsi.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Makasar.
Widyasari, Malikha. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal dan Ekternal. Skripsi. Fakultas
Ekonomi UNDIP.
Wulandari, Indah.
2012. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Auditor Terhadap
Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Bali. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana.
Sumber:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CDQQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdownload.portalgaruda.org%2Farticle.php%3Farticle%3D82239%26val%3D986&ei=125fVKWUG9DnuQS23oLwCw&usg=AFQjCNFnmE66ASQabfz4pFoiWHzx1UU98g&sig2=WRqgthUBX6twefzJ5w-HMw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar