Minggu, 27 Oktober 2013

EYD



EYD

Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ialah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi mulai tanggal 17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 57/1972 tentang peresmian berlakunya “Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. Dengan berlakunya EYD, maka ketertiban dan keseragaman dalam penulisan Bahasa Indonesia diharapkan dapat  terwujud dengan baik. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna.

Rabu, 23 Oktober 2013

Kalimat Efektif


Indonesia

         Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan yang berjudul Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) yang  dalam berarti Bahasa Indonesia adalah Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA. Dalam JIAEA Volume IV itu juga, James Richardson Logan menulis artikel yang berjudul The Ethnology of the Indian Archipelago (Etnologi dari Kepulauan Hindia). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago (Kepulauan Hindia) terlalu panjang dan membingungkan. Lalu Logan kemudian menyimpulkan nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Masyarakat pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Ketika beliau dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Persbureau. Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, Inlander (pribumi) diganti dengan Indonesiƫr (orang Indonesia). Pada akhirnya, nama khas bagi negara ini yang dulunya bernama Hindia Belanda sekarang resmi berubah menjadi negara Indonesia.

Rabu, 16 Oktober 2013

Tanda Baca



Tanda Baca

Tanda baca merupakan simbol atau tanda yang digunakan untuk memberi isyarat kepada pembaca supaya pembaca dapat melakukan sesuatu dalam bacaan untuk memperjelas makna dari kalimatIa diletakkan di tempat-tempat tertentu dalam kalimat berdasarkan tujuan dan kecocokannya. Tanda baca dipakai didalam sistem ejaan. Setiap kita menulis sebuah kalimat pasti banyak terdapat tanda baca, salah satu tanda baca yang kita pakai contohnya tanda titik (.) dan tanda hubung (-). Tanda baca titik (.) berguna untuk mengakhiri kalimat lalu tanda baca hubung (-) berguna untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah. Tanda baca banyak sekali jenisnya yang masing-masing jenis mempunyai fungsi yang berbeda. Secara umum, fungsi tanda baca yaitu untuk memberi kemudahan dalam pemahaman pembaca. Setiap tanda baca dapat mengartikan sebuah kalimat berbeda-beda tergantung pada konteks kalimat misalnya, kalimat tanya, kalimat perintah, ataupun kalimat untuk mengakhiri kalimat. Pemberian tanda baca yang salah, dapat membuat arti kalimat itu berbeda atau sulit dipahami.

Selasa, 01 Oktober 2013

Ragam Bahasa


RAGAM BAHASA


            Pengertian ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan. Menurut hubungan pembicara, lawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah, di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Ragam Bahasa lisan
adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa lisan didukung oleh situasi kondisi ruang dan waktu. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun begitu, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur  di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Lalu yang kedua ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Berbahasa dengan baik dan benar tidak hanya menekankan kebenaran dalam hal tata bahasa, melainkan juga memperhatikan aspek komunikatif. Bahasa yang komunikatif tidak selalu hanus merupakan bahasa standar. Sebaiknya penggunaan bahasa standar tidak selalu berarti bahwa bahasa itu baik dan benar. Lalu kita menggunakan ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu juga mengikuti kaidah tata bahasa yang benar.

Peranan dan fungsi Bahasa Indonesia

Peranan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia yang dipergunakan sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat.Setiap Negara pasti mempunyai bahasanya masing-masing, begitupun Negara Indonesia. Indonesia memiliki bahasanya sendiri yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa dapat mempersatukan suatu Negara. Bahasa juga mempunyai peranan dalam komunikasi. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra untuk berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas, sirene setelah itu diterjemahkan ke dalam bahasa manusia.

Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa tersebut mempunyai banyak fungsi, salah satunya untuk berkomunikasi satu dengan yang lain. Maksudnya adalah setiap orang bisa mengungkapkan hasil pemikirannya melalui bahasa itu sendiri. Mereka bebas berbicara dan bebas mengeluarkan pendapat selama bahasa yang digunakan masih sesuai dengan kaidah-kaidah atau tata cara berbahasa yang baik. Bahasa Indonesia mempunyai ketentuan-ketentuan didalamnya, baik dalam tata cara penulisan, tata cara menyampaikan, begitupun dalam tanda bacanya seperti titik, koma, tanda tanya, tanda seru, dan lain-lain. Adapun fungsi Bahasa Indonesia antara lain adalah Sebagai alat untuk mengekspresikan diri, Sebagai alat integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu.Sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. Bahasa merupakan ungkapan maksud seseorang untuk melahirkan suatu perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat untuk lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi, berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum.