Rabu, 21 Desember 2011

Perusahaan PT. Kimia Farma

PT. KIMIA FARMA
Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
Produksi
PT. Kmia Farma (Persero) Tbk. Didukung oleh 6 unit produk farmasi yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Watukadon – Jawa Timur dan Tanjung Morawa- Medan.  Namun dari keenam pabrik ini saya akan menjelaskan 4 saja pabrik yang telah memenuhi syarat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ini adalah :
1)        Unit produksi Formulasi Jakarta.
Memproduksi obat-obatan golongan narkotika yang merupakan stau-satunya perusahaan yang memproduksi obat jenis narkotika karena merupakan penugasan dari pemerintah.
2)        Unit Produksi Formulasi Bandung.
Mempunyai produk utama berupa pil-pil KB, namun tetap memproduksi produk-produk formulasi.
3)        Unit Produksi Manufaktur Semarang.
Memproduksi minyak jarak yang banyak dipakai dalam bidang kosmetika dan industri farmasi, juga melakukan pemurnian minyak-minyak nabati. Pabrik ini telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 dari Lloyd’s Register Quality Asusurance (LRQA).

4)        Unit Produksi Formulasi Medan.
Merupakan satu-satunya pabrik obat PT. Kimia Farma (Persero), Tbk yang berada diluar jawa, yang fungsinya terutama memenuhi kebutuhan obat di wilayah Sumatera.
Contoh : Unit Produksi PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Plant Medan.
PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Plant Medan merupakan unit yang memproduksi obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD), obat rutin, dan obat generik. Pabrik ini berdiri pada tahun 1967 dengan nama PT. Radja Farma dan dulunya pernah merupakan perusahaan farmasi milik Belanda yang dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Pada tahun 1971 perusahaan ini berubah nama menjadi PT. Kimia Farma dan menjadi perusahaan cabang dari PT. Kimia Farma Jakarta.
Dengan adanya SK Direksi No. Kep. 14/DIR/IV/2004 pada tanggal 14 juni 2004 maka PT. Kimia Farma cabang berubah menjadi PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Plant Medan. Distribusi obat-obatan PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Plant Medan dikelola oleh Unit Logistik Sentral (ULS) yang ada di jakarta. ULS inilah yang mendistibusikannya melalui PT. Trading & Distribution PT. Kimia Farma (Persero), Tbk.
Proses Produksi
Produksi adalah semua kegiatan pembuatan yang dilakukan dari awal mulai dari peneriman bahan bahan,  pengolahan sampai dengan menghasilkan obat jadi. Kegiatan produksi ini dilakukan di area tertutup dan tersembunyi dari banyak masyarakat sehingga tidak berhubungan langsung dengan bagian gudang ataupun perkantoran.
Produksi dilaksanakan setelah adanya SPK dari bagian PPPI ke bagian produksi, dan  dilakukan produksi sesuai dengan protap yang telah ditetapkan serta mendokumentasi setiap tindakan yang dilakukan selama produksi.




Bagian produksi pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan terdiri dari:



1)        Jalur Produksi Krim.
Jalur produksi krim terpisah dari jalur produksi yang lain dimana pada jalur produksi ini terdiri dari beberapa ruangan dimana setiap ruangan tersebut telah diatur suhu, kelembaban dan tekanan dengan AHU.
2)        Jalur pengemasan. 
Sebelum memulai pengemasan, dilakukan pemeriksaan kesesuaian produk yang dikemas dengan kemasannya, yang meliputi etiket, penomoran batch, tanggal  kadaluarsa.  Setelah pengemasan,  dilaksanakan  pemeriksaan  kesesuaian jumlah dalam kotaknya, ditimbang kemudian dikarantina. Sediaan obat jadi yang telah dikemas dan diluluskan oleh bagian pengawasan mutu selanjutnya dikirim ke gudang penyimpanan.
Sebelum dimulainya kegiatan produksi, petugas yang terlibat dalam kegiatan produksi ataupun yang memasuki area produksi harus memakai pakaian bersih, penutup kepala, mulut dan mendesinfeksi tangan dengan desinfektan yang tersedia sebelum memakai sarung tangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai kegiatan produksi adalah :
1)        Ruang produksi harus tetap terjaga kebersihannya, dimana kegiatan pembersihan dilakukan tiap pagi sebelum dimulai kegiatan produksi dan sore hari sesudah selesai kegiatan produksi.
2)        Temperatur dan kelembaban tiap ruangan produksi distur sedemikian rupa menggunakan Air handling unit (AHU) menggunakan AC sentral.
3)        Peralatan yang digunakan harus dipastikan selalu dalam keadaan bersih sebelu dan sesudah digunakan dalam kegitan produksi.
4)        Ruangan produksi harus mendapat penerangan dan pertukaran udara yang cukup agar kegiatan produksi berjalan dengan lancar.
Letak dan Lokasi Perusahaan
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan terletak di jalan Tanjung Morawa km 9, Kabupaten Deli serdang, Propinsi sumatera Utara, Indonesia. Perusahaan ini berdiri dengan luas lahan 20.269 m yang terdiri dari : Ruang Perkantoran, Ruang Laboratorium, Ruang Produksi Tablet/Kapsul, Ruang Produksi krim/salep, Ruang Penimbangan, Gudang Bahan Baku, Gudang Bahan Kemas, Gudang etiket, Gudang Obat Jadi, dan Bangunan penunjang seperti tempat pencucian, dapur, mushola dan tempat olahraga.
Daerah Pemasaran
Proses Produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Medan dilakukan berdasarkan pesanan dari pelanggan (Job order). Pesanan ini sudah diatur oleh Unit Logistik Sentral (ULS), sehingga jumlah pesanan akan disampaikan ke PT. Kimia Farma (Persero) tbk Plant Medan untuk kemudian direncanakan jadwal produksinya.
Semua produk hasil produksi plant Medan harus dikirimkan kembali ke Unit Pedagang Besar Farmasi (PBF). PBF inilah yang mengatur pemasaran produk ke masing-masing daerah. Untuk hasil produksi plant Medansebagian besar dipasarkan di pulau Sumatera dan sebagian dipasarkan di Jawa dan daerah lainnya di Indonesia.

Pemasaran
PT Kimia Farma Tbk sebagai Holding melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor untuk permintaan obat-obat etikal, generik dan OTC. Dengan didukung oleh lebih kurang 366 orang Medical Sales Representative yang tersebar diseluruh Indonesia, mengcover 21.800 orang dokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah apotek. Selain pasar domestik, Perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk produk obat dan bahan baku ke beberapa negara di kawasan Asia, Eropa dan Afrika.
Kondisi pasar farmasi nasional mengalami penurunan dari segi pertumbuhan pasar. Pertumbuhan ini terjadi pada: sector Apotek sebesar 8,1%, sektor Toko Obat 8,7% dan sektor Rumah Sakit 17,9%. Sedangkan pertumbuhan di sektor non panel market sebesar 17,9%. Penurunan pertumbuhan pasar farmasi nasional tersebut disebabkan antara lain melemahnya daya beli masyarakat yang diakibatkan situasi dan kondisi perekonomian yang belum mendukung. Produk-produk perusahaan berhasil tumbuh sebesar 11,9%, memang masih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuahan pasar farmasi, diakibatkan rendahnya pertumbuhan obat generik.
Walaupun pertumbuhan penjualan produk perusahaan hanya mencapai 11,90%, namun ada trend yang menggembirakan yaitu adanya kenaikan penjualan untuk lini produk Consumer Health Product yang sudah sejalan dengan strategi perusahaan untuk menggalakkan produk dari lini ini. Untuk mendorong peningkatan penjualan dan permintaan produk Perusahaan, telah dilakukan beberapa upaya pemasaran antara lain sbb:
1.      Perluasan cakupan outlet sekitar 12.000 dalam rangka meningkatkan penjualan
2.      Melakukan pengembangan produk baik secara formulasi maupun kemasan dan peluncuran produk baru
3.      Melakukan kegiatan pemasaran yang lebih terencana dan lebih agresif
4.      Mengembangkan kemampuan tenaga-tenaga pemasaran melalui pelatihan dan perencanaan yang solid
5.      Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Distribusi dan Ritel
6.      Meningkatkan kinerja dan produktivitas tenaga pemasar dengan sistem insentif yang menarik.
Unit pemasaran telah memperkuat timnya dengan melakukan penambahan tenaga pemasaran atau Medical Representative (MR) yang terdiri dari MR Ethical 199 orang, MR-CHP 81 orang, MR-OGB 50 orang dan MR Institusi 28 orang, sehingga jumlah total tenaga MR sebanyak 358 orang. Dengan tenaga pemasaran yang ada tersebut dapat dicakup kegiatan promosi ke Dokter sebanyak 21.800, Apotek sebanyak 9.920, Rumah Sakit sebanyak 276, Toko Obat sebanyak 3.050. Perusahaan menempatkan diri masuk sepuluh besar rangking Industri Farmasi di Indonesia dari 200 Industri Farmasi yang ada. Disamping produk perusahaan sendiri, perusahaan juga melakukan penjualan produk-produk pihak ketiga melalui
Unit Distribusi/PBF dan unit Ritel/Apotek. Secara konsolidasi hasil penjualan perusahaan mencapai Rp.1,82 trilyun, mengalami penurunan sebesar 5,69%, dimana kontribusi penjualan di Holding sebesar Rp. 525,60 milyar,di sektor distribusi Rp.822,28 milyar, dan dari sektor Ritel/Apotek sebesar Rp.882,80 milyar. Terjadinya penurunan penjualan disebabkan karena adanya penurunan penjualan di sektor Distribusi/PBF dimana utamanya dalah penjualan di pasara institusi, karena dana yang terbatas dan pergesaran pelaksanaan pengadaan oleh Pemerintah.









Laporan Keuangan PT. KIMIA FARMA
Laporan Laba/Rugi
PT Kimia Farma
Per 30 September 2010



Laporan Neraca
PT Kimia Farma
Per 30 September 2010




Kegiatan Fungsi Sumber Daya Manusia
Perusahaan menyadari bahwa dalam Sumber Daya Manusia (SDM) itu berperan penting dalam menjaga keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu Perusahaan menetapkan bagaimana cara pengembangan SDM yang sesuai dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan, dalam arti implementasi manajemen SDM harus mampu meningkatkan kompetensi dan komitmen kinerja para karyawan pada perusahaan, sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan strategi bisnis.
Perusahaan mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan SDM. Program pelatihan, seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri untuk memperluas wawasan dan meningkatkan ketrampilan karyawan.
Dalam pemberian kompensasi perusahaan ini selalu memberikan gaji sesuai kemampuan yang dimiliki seorang karyawan, selain itu perusahaan ini juga memberi jamsostek atau asuransi lainnya dan tunjangan bagi setiap pekerja.Selain mendapatkan gaji seorang karyawan mendapatkan kompensasi berupa transport serta uang makan.Bagi karyawan yg mempunyai spesialisasi tertentu diberikan fasilitas sebuah alat transportasi kendaraan.
Dalam Perencanaan karir bagi karyawan yang mempunyai kemampuan atau skill yang diatas rata2 akan dipromosikan, setiap tahun akan diadakan evaluasi atau penilaian kinerja pegawai sebagai monitoring kegiatan untuk para pekerja.Dan sertifikat pekerja dan pegawai yang mempunyai kinerja yang baik akan diikut sertakan dalam pendidikan dan pelatihan guna pengembangan karir bagi pegawai tersebut.